Selasa, 27 September 2011


KENAPA  PSIKOLOGI  KEPELATIHAN  PENTING .
Untuk menyatukan persepsi bahwa psikologi Olahraga adalah sangat berbeda dengan Psikologi Kepelatihan / tetapi tidaklah dapat dipisahkan ( memang apabila kita kuliah di Fak Ilmu keolahragaan sebelum kita mengambil Psikologi kepelatihan harus telah lulus terlebih dahulu Psikologi olahraga ) .



Good bey “ Era Drunken master “ …….welcome ” Era Respecting Coach .

Maksudnya model kepelatihan zaman dahulu yang tidak ada perencanaan sudah ditinggalkan oleh para pelatih saat ini . Tingginya nilai keilmuan yang didasari pengkajian materi lebih mendalam dan perencanaan pencapaian setiap materi menjadi tolak ukur keberhasilan seorang pelatih di era saat ini .

PENCAPAIAN RESPECTING COACH .


AD I . Knowledge .

Selain harus mengetahui ilmu mengenai kecabangan olahraganya, mereka juga harus mendalami ilmu penunjang seperti ilmu Periodisasi - Biomekanika – Faal olahraga – Gizi – Ilmu kesehatan – dan lain2 tentunya termasuk PSIKOLOGI KEPELATIHAN .

Mendalami karakter cabang olahraga adalah mutlak, sehingga tidak akan salah dalam membina karakter atlit yang tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan kecabangannya . Sejalan dengan pembentukan karakter adalah sama dengan memutuskan akhir dari latihan pembentukan fisiknya .

Untuk seorang petenis latihan daya juang terhadap lamanya pertandingan dan beban pressure yang harus / cenderung harus dipikul sendiri tentunya akan mengarahkan pelatihan kepada speed endurance ( daya tahan kecepatan ) dan mental taftness . Pentingnya nilai analisa abstrak ( kemampuan mengambil keputusan dalam hitungan sepersekian detik ) apakah harus passing shot ke kiri / kanan atau drop benar2 menjadi tolak ukur diakhir penggemblengan . Begitu juga seimbangnya antara semua kekuatan otot tungkai bawah dan atas yang Harus dimotori oleh core muscle ( otot sekitar pinggang dan perut ) . Selanjutnya ahli gizi akan memperhitungkan asupan gizi yang tepat ( di masa pembentukan dan pertandingan yang mempunyai kekhususan masing2 ) dan berat / bobot badan yang ideal . Pengetahuan biomekanik akan menentukan bentuk dan karakter pukulan yang disesuaikan dengan kekhususan otot dan kemampuan jantungnya .

Memang seorang pelatih tidak harus mendalami semuanya . Karena di era sekarang specialisasi disatu bidang akan menjadikan satu kesatuan dari masing2 keahlian teersebut menjadi team coaching ( tim kepelatihan = bekerjasamanya beberapa ahli dalam melatih seorang atlit / team ). ………….Begitu juga untuk cabang2 olahraga lainnya .

AD II . Experience .

Setelah mendalami semua ilmu diatas, masuklah pada masa praktek untuk menemukan efisiensi dari keilmuannya . Dengan mengalami salah benar . Akhirnya mereka akan menemukan “ Filosophy Kepelatihannya “ sendiri .

Menerapkan strategy hasil pengayaan dari beberapa buku dan pendapat para pakar, secara otomatis akan mendapatkan / menemukan strategy andalannya yang pertama – kedua dan seterusnya . Inilah yang dikatakan pengalaman dalam kecabangannya .

Kemampuan menanggulangi berbagai masalah baik berupa tehnis dan non tehnis juga merupakan keunikan tersendiri dari hasil pengalaman memimpin team di berbagai event yang diikutinya . Disini nilai “ Art of Coaching “ telah ditemuinya dan diharapkan disenanginya .

AD III . Character .

Dengan menyadari sepenuhnya bahwa didalam dunia kepelatihan unsur2 positif yang harus selalu diketengahkan, maka otomatis akan membentuk kepribadian yang kuat dalam membina atlitnya .

Mengerti akan sifat dan karakter anak didiknya, tentunya akan membantu banyak dalam tugas kesehariannya menghadapi atlitnya baik selama masa latihan maupun pertandingan . Hubungan yang kondusif ini dimana dia mampu bertindak sebagai bapa – kakak maupun pembantu ( walaupun tidak akan pernah dia menganggap atlit tersebut sebagai anaknya – adiknya maupun tuannya ) membuat nilai kepribadiannya sebagai pelatih akan semakin tinggi .Karena kemampuannya menilai semua hal secara objective tidak subjective sebagaimana perasaan ayah kepada anaknya atau adiknya atau tuannya .

Setelah semua hal dipelajari dan dihayatinya, masuklah kepada kegiatan yang benar2 bersifat aplikatif dilapangan ( applied ) dimana kesiapan secara mental baik sebelum melatih – selama melatih dan setelah nya . Kesiapan mental sebelum pertandingan – selama pertandingan dan setelahnya ( kemampuan menyikapi nilai kalah & menang ) .

Kesiapan mental seorang pelatih sebelum memimpin latihan ditandai oleh nilai “ Training Unit “ yg dibuatnya . Semakin baik dibuatnya maka semakin tidak sabar dia menunggu waktu latihan .

Membuat penilain se objektif mungkin dari training unit yang dibuatnya, akan terus mempertajam kemampuannya dalam membuat training unit .

Kesiapan dalam menghadapi pertandingan ditandai dengan kesiapannya membuat “ Game Plan / Game Preparation . Kesiapan membuat plan A – B & C hasil scouting dan analisa data yang matang tentunya secara otomatis juga akan meningkatkan martabatnya dalam pencapaian sebagai Respecting Coach . Karena statement “ Winning the game start from morning practice tidak hanya menjadi isapan jempol belaka . Hasil setting game akan menambah respect atlit karena mereka merasakan bahwa strategy yg diterapkan benar2 sesuai dan efektif dalam pertandingan .

Tips dalam melaksanakan coaching pada tingkat pemula adalah selain terus berpegang kepada teory2 yang bersumber dari disiplin ilmu yang telah dipelajarinya, haruslah diingat bahwa pada dasarnya manusia dianugrahi kelebihan yg berbeda . Ada yang “ Full Talented “ atlit dan ada yg “ Half Talented “ atlit yang tentunya muara akhir tujuan nya berolahraga berbeda2 .

Target long life learning :



Karena semua karakter ini akan banyak membantu mereka dalam menjalani kehidupan nya dikemudian hari ( Masa remaja – masa bekerja dan masa sebagai orang tua ) .

Untuk hal diatas setiap pelatih harus benar2 fokus dengan tujuan berlatih dari setiap anak didiknya . Setelah mengetahui tujuannya berlatih segeralah membuat perencanaan dan report hasil kegiatannya . Sehingga si alti dan orang tuanya segera mengetahui dan sadar akan manfaat berlatih olahraga dibawah pimpinan kita sebagai orang yg diberi gelar “RESPECTING COACH “ . ( INGAT…, RESPECTING COACH TIDAK BISA DIBELI TETAPI MURNI DARI PENILAIAN ORANG LAIN ATAS KINERJA KITA YANG TENTUNYA TELAH TERUJI DENGAN BAIK ) .
ImanSulaimanZamzami

AddThis Social Bookmark Button

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips